Ia menyebut, alasan memilih laut sebagai lokasi pengibaran bendera untuk mengajak warga untuk menanamkan solidaritas dan nasionalismenya. Makna dari pembentangan bendera 79 meter ini sebagai pesan kepada masyarakat untuk menghargai kemerdekaan republik ini.
“Pengorbanan Kita ini belum seberapa dibanding jasa para pahlawan kiat dulu yang meneteskan darah dan nyawa untuk berjuang meraih kemerdekaan kita. Nah ini kita sebagai generasi penerus bangsa bagaimana kita melaksanakan dengan konsep alam. karena kita ini berada di laut kemarin kemarin kita di gunung. pada intinya kita ingin menyatukan antara organisasi mahasiswa, pemuda dan pecinta alam khususnya sandeq Polman,” ujarnya.
Selain melakukan upacara bendera, para pecinta alam Sandeq Polman juga menyerahkan secara simbolis bantuan bibit pohong mangrove sebanyak 1.500 pohon.
“Ini sebagai persiapan kegiatan penanaman pohon sedunia pada tanggal 21 November mendatang. Ia sengaja memilih pesisir dusun bajoe karena data dari beberapa organisasi lembaga sosial yang telah melakukan penanaman pohon mangrove namun semuanya tidak berhasil,” jelasnya.
KPA Sandeq sudah kerjasama dengan pemerintah desa dan dusun setempat untuk melakukan pembibitan dan penenaman mangrove dan pembinaan hingga hasilnya tumbuh. Selain penanaman pohon mangrove itu, ke depan ada konsep pembuatan terumbu karang untuk menjaga ekosistem laut sekitar.
“supaya ekosistem laut terjaga kita akan menanam terumbu karang, sehingga bisa memudahkan nelayan mencari ikan karena mayoritas warga di bajoe adalah nelayan tradisonal yang kerjanya mencari ikan” ujarnya