IDENTITAS.CO.ID, MAJENE – Kebakaran hebat melanda gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Rabu (7/8/2024) petang.
Kebakaran yang terjadi dipemukiman padat penduduk itu membuat guru dan warga sekitar panik dan berhamburan kejalan untuk menyelamatkan diri dari musibah kebakaran tersebut.
Warga sekitar berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya namun tidak berhasil. Banyaknya material yang mudah terbakar dan angin kencang membuat api dengan cepat mebesar dan merambat ke gedung lainnya.
Menurut saksi mata, api pertama kali muncul dari kantin sekolah yang sedang kosong. Angin kencang membuat apin dengan cepat merambat ke gedung lainnya, seperti gedung laboratorium, ruangan kepala sekolah, musala dan ruangan server serta ruangan lainnya.
Api baru bisa dipadamkan setelah 5 unit armada pemadam kebakaran, yakni 3 dari Pemerintah Kabupaten Majene dan 2 dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api. Termasuk 2 truk tangki air dari PDAM Tirta Mandar Majene yang ikut menyuplai air untuk membantu upaya pemadaman.
Proses pemadaman api berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Bahkan salah seorang petugas pemadam kebakaran harus dilarikan kerumah sakit lantaran mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan tembok sekolah.
Data sementara, ada 15 ruangan yang ludes dilalap si jago merah, Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian ditaksir mencapai milliaran rupiah.
Instansi terkait tengah melakukan pendataan dampak dari kebakaran dan hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Staf SMK Negeri 2 Majene, Fadri mengatakan, api pertama kali muncul dari kantin sekolah yang sedang kosong. Kemudian merambat ke gedung lainnya.
“Kemungkinan api berasal dari korsleting listrik dari kantin belakang sekolah, karena yang pertama terbakar kantin yang ada dibelakang musolah kemudian merembes ke ruang meeting lalu ke Lab karena angin kencang makanya api cepat menjalar keruangan lainnya,” kata Fadri, kepada wartawan.
Menurutny, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17:00 wita, itu menghanguskan sejumlah ruangan yang ada di sekolah tersebut, beserta peralatan lab dan fasilitas lainnya.
“Yang terbakar itu gedung laboratorium, ruangan kepala sekolah, musala dan ruangan server serta ruangan lainnya, kerugian ditaksir mwncapai ratusan juta bahkan bisa lebih karena kami belum milehat langsung kondisinya seperti apa di dalam,” ujarnya.