Polman, Identitas.co.id – Kebakaran rumah menewaskan dua orang anak dan dua orang lainnya luka bakar di Dusun Tuttula Desa Tuttula Kecamatan, Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Minggu (28/07/24)
Korban merupakan kakak adik bernama Muh Alif (5) dan Muh Haerul Iksan (2 bulan) tewas di tempat. Sementara ayah bernama Jumaali (31) dan istrinya Rahmawati (31) dilarikan kerumah sakit lantaran mengalami luka bakar.
Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 07.00 WITA, dimana saat itu Orang tua korban Jumaali sedang memasak air menggunakan kompor gas, namun tiba tiba kompor tersebut meledak dan membakar rumah.
Korban yang terkena Sambaran api kemudian langsung berlari turun dari rumah dalam keadaan badan terluka, setelah sampai di bawah rumah barulah korban mengingat bahwa anaknya masih berada di atas rumah.
Api begitu cepat membesar sementara kedua anak malang tersebut masih berada di dalam kamar, orang tua korban berupaya menyelamatkan korban namun tidak sempat lantaran api sudah mengepung seluruh rumah.
Warga sekitar berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya namun tidak berhasil, api baru bisa dipadamkan setelah 4 unit armada kebakaran dikerahkan kelokasi kejadian.
Warga sekitar mengevakuasi jenazah korban dari sisa puing kebakaran menggunakan alat seadanya, kedua jenazah korban di semayamkan di rumah keluarga terdekat, sementara ayahnya dirujuk kerumah sakit lantaran mengalami luka bakar disekujur tubu sekitar 45 persen dan istrinya hanya mengalami luka ringan di bagian kaki.
Kepala Desa Tuttula, Syamsuddin, membenarkan jika kebakaran rumah ini menelan korban jiwa sebanyak 2 orang dan 2 orang lainnya mengalami luka bakar dan di rujuk ke rumah sakit Hajja Andi Depu Polewali.
“Kebakaran diduga terjadi karena adanya kompor yang meledak, menurut informasi dari korban bahwa pada saat dia menyalakan kompor, kompor itu langsung meledak dan anaknya kebetulan masih tidur, satunya berumur 2 bulan dan yang satunya lagi berumur 5 tahun. orang tuanya sudah tidak dapat menolong anaknya tersebut sehingga kedua anak tersebut meninggal,” kata Syamsuddin, Minggu (28/7/2024).
Menurutnya, orang tua korban dan warga sekitar tidak sempat menyelamatkan kedua anak tersebut lantaran api begitu cepat membesar dan menghanguskan seluruh rumah.
“Menurut informasi dari masyarakat dalam waktu 10 menit api sudah menghabiskan satu rumah, tidak ada yang disisakan semua yang ada di rumah itu habis. tidak ada satupun yang bisa diselamatkan,” ujarnya.
jadi secara pribadi kepada pemerintah kami harapkan agar secepatnya menurunkan bantuan-bantuan kemanusiaan terhadap warga saya, karena warga saya ini tidak hanya korban materi atau harta tapi juga korban nyawa.
Ia menjelaskan, jika ibu korban sempat akan menyelamatkan anaknya namun tidak bisa berbuat banyak karena api sudah membesar, bahkan sang ibu terkena rembesan api dan mengalami luka bakar.
“Tadinya Bapaknya sama dengan anaknya, tapi karena api terlalu cepat merembet di dalam ruangan akhirnya si bapak tadi ini tidak dapat mengeluarkan kedua anaknya, sehingga dia lompat dari rumah meskipun bagaimana karena sudah terbakar di bagian tubuhnya juga, sehingga kita antar ke rumah sakit umum,” jelasnya.