Polman, Identitas.co.id – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meluapkan emosinya ke pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Risma marah lantaran tidak mendapat laporan soal keluarga kurang mampu bernama Marni (42) yang tinggal di gubuk kecil berukuran 2×2 meter bersama tiga anaknya, selama satu tahun terakhir di Desa Battetangnga, Kecamatan Binuang.

Risma merasa kecewa lantaran mendapat informasi terkait keluarga kurang mampu itu dari media, bukan dari pendamping PKH.

Kemarahan Risma tidak berhenti sampai disitu, di perjalanan Risma juga melihat masih ada beberapa rumah warga yang layak mendapatkan program bedah rumah namun tidak terealisasi.

Ia bahkan mempertanyakan kinerja para pendamping PKH, Risma mengancam akan memecat pendamping PKH jika masih ada warga yang luput dari pendataan.

Kedatangan Risma Ke Kabupaten Polewali Mandar untuk melihat langsung kondisi Marni yang tinggal di kebun dengan kondisi serba kekurangan.

Ia bahkan mendatangi gubuk tempat tinggal Marni, Setelah bertemu dengan Marni Risma kemudian memberikan bantuan rumah siap huni yang berada tidak jauh dari rumah Marni.

Mantan Wali Kota Surabaya itu langsung menyuruh Marni untuk berkemas dan mengantarkan langsung ibu tiga anak itu kerumah barunya.

Selain bantuan rumah, Menteri Sosial juga memberikan bantuan perlengkapan perabotan rumah tangga, Sembako, penerangan jalan,Ayam Petelur, bibit ikan Lele, Tanaman holtikultura, pupuk, alat pertanian dan beberapa bantuan kebutuhan sehari hari lainnya.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengaku tidak menerima laporan terkait keberadaan maupun kondisi salah satu warga di Polewali Mandar yang cukup memperihatinkan, ia mendengar informasi tersebut dari pemberitaan.

“Terima kasih kepada rekan-rekan media, karena kalau tidak ada informasi dari kalian Saya tidak mungkin bisa mengetahui kondisi keluarga ini, karena itu saya atas nama pribadi dan Kementerian Sosial, Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, sehingga ibu Marni mungkin bisa terselamatkan karena kita nggak tahu apa yang akan terjadi karena kondisi rumah tempat tinggalnya sangat membahayakan untuk siapapun, apalagi untuk anak-anak itu,” kata Risma, Selasa (2/7/2024).

Saat ditanya terkait kekesalannya terhadap pendamping PKH akibat tidak berjalannya sistem sehingga masih ada warga yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah, Risma memilih tidak menjawab pertanyaan tersebut.

“Saya tidak mau menjawab pertanyaan itu,” ujarnya.

Risma menjelaskan, Tujuannya datang ke Polewali Mandar untuk melihat langsung kondisi warga yang tinggal di dalam hutan serta memberikan bantuan rumah dan beberapa bantuan lainnya

“Ada beberapa opsi. Nah opsi ini yang dipilih kita berikan bantuan rumah untuk beliau agar bisa bertempat tinggal bersama putra-putrinya. Dan ada peralatan-peralatan rumah tangga lengkap, seperti kasur, kompor panci dan lain-lain juga peralatan makan dan pakaian serta alat-alat permainan untuk anak-anak,” jelasnya.