Polman, Identitas.co.id – Dua orang pelaku pencuri spesialis Sekolah berhasil di tangkap oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kedua Pelaku ini masing masing berinisial MA (23) dan MF (19), di tangkap di Kecamatan Polewali, beberapa waktu lalu.

Kedua pelaku telah beraksi di 12 Tempat Kejadian Perkara (TKP) berbeda, dengan menyasar sekolah dan kantor kelurahan.

Aksi pelaku berlangsung sejak bulan Maret hingga Juni 2024, menggasak barang inventaris di 10 sekolah, dan 2 kantor kelurahan.

Para komplotan pelaku ini mencari sasaran Kantor dan sekolah yang tidak dilakukan Penjagaan, kemudian para pelaku masuk Ke TKP dengan cara membongkar kunci pintu dengan menggunakan obeng atau memanjat Plafon.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa  9 unit laptop, 1 unit monitor, 2 speaker, 1 unit amplifier, 11 buah celengan, 2 unit obeng,1 buah besok siku alat yang digunakan untuk mencongkel, 1 buah gembok, dan 1 unit sepeda motor yang digunakan oleh pelaku.

Kerugian materiil yang diakibatkan oleh pencurian tersebut dari 12 TKP sekitar Rp. 169 Juta.

Saat ini Tersangka dan barang bukti diamankan dipolres Polman untuk penyidikan lebih lanjut. Sementara 1 orang pelaku berinisial F masih buron.

Keduanya dikenakan pasal 363 ayat 2 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 junto pasal 65 KUHP tentang pencurian dan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Kasat Reskrim Polres Polman, AKP M.Reza Pratama, mengatakan, komplotan pencuri spesialis sekolah ini beraksi diatas Pukul 00:00 WITA, dengan menyasar sekolah atau kantor yang kurang pengawasan.

“Mereka masing masing memiliki peran saat melancarkan aksinya,pelaku MA dan MI berperan sebagai eksekutor dia yang masuk   untuk mengambil barang, sementara MF memantau situasi menunggu diluar,” kata AKP Reza, Jumat (28/6/2024).

Menurutnya, para pelaku ini sengaja mengincar sekolah dan kantor kelurahan lantaran kurangnya pengawasan atau keamanan, sehingga dengan mudah untuk membobol dan mengambil barang inventaris kantor.

“Jadi untuk alasan kenapa mereka melakukan tentu karena ekonomi pastinya, karena mereka ini tidak bekerja , karena memang beberapa kejadian ataupun aksi mereka ini terus berhasil maka ini terus dilakukan. Jadi ada satu tersangka atas nama MA ini itu juga merupakan residivis tapi kasus penganiayaan di tahun 2023 lalu,” ujarnya.

Ia menghimbau kepada pihak sekolah agar lebih meningkatkan penjagaan di sekolah khususnya pada malam hari, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

“Kami menghimbau kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan keamanan di sekolah, kalau perlu pasang CCTV di tempat barang inventaris sekolah,” harapnya.