Polman, Identitas.co.id – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Polman dan Diperindagkop UKM Polman memberikan Penyuluhan kepada Pedagang Pasar terkait keamanan pangan.
Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) Tahun 2024, ini dihadiri oleh puluhan pedagang pasar Sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, yang digelar disalah satu Hotel di wilayah tersebut, Kamis (20/6/2024).
Pengawas Farmasi Ahli Muda Subtansi Infokom BPOM Mamuju, Mirza Fauzan, mengatakan, program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas ini dilakukan untuk mengedukasi pedagang untuk lebih berhati hati dalam memilih pemasok dan tidak menjual barang yang mengandung bahan berbahaya kepada masyarakat.
“Disini kita mengedukasi para pedagang agar lebih hati-hati dalam memilih pemasok dari luar khususnya penjual bahan campuran agar tidak menjual produk kadaluarsa, tidak memiliki ijin edar, rusak dan produk lain yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Mirzam saat di temui di lokasi.
Ia menjelaskan, jika program ini baru pertamakali dilakukan di Polewali Mandar, dan Pilot Project atau Percontohan ini dilakukan di Pasar Sentral Pekkabata.
“Kita berharap program ini bisa berkembang ke Pasar lainnya yang ada di Kabupaten Polman, sehingga pedagang bisa lebih memahami produk yang layak jual ke Masyarakat,” jelasnya.
Kepala Pasar Pekkabata, Iwan Susanto, menyambut baik kegiatan penyuluhan tersebut. Menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan terkait keamanan pangan yang mereka jual.
“Keuntungan yang didapatkan dari kegiatan ini adalah menjamin keamanan pangan yang mereka dagangkan untuk memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada konsumen bahwa apa yang di jual termasuk pangan itu adalah kategori kualitas aman,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini para pedagang yang ada di Pasar Sentral Pekkabata berjualan dengan pemahaman seadanya, mereka berjualan apa adanya, sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menambah wawasan pedagang terkait bagai mana cara menjaga keamanan pangan.
“Kegiatan ini menambah wawasan para pedagang, seperti pedagang campuran yang kemasan besar kemudian diperkecil, mereka mendapat pemahaman bagai mana cara menulis batas kadaluarsa dari kemasan besar di perkecil, ini salah satu penambahan wawasan kepada mereka, sehingga yang tadinya tidak terbiasa dengan itu jadi terbiasa dengan keamanan pangannya mereka,” jelasnya.