Mamuju, Identitas.co.id – Sejumlah warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mengamuk di salah satu travel Haji dan Umroh yang berada di Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Sejumlah calon jamaah haji (CJH) ini marah dan dan berusaha masuk ke dalam kantor travel, mereka kesal lantaran ditipu dan batal berangkat haji.
Pihak travel haji ini hanya membawa para korban ke Jakarta selama tiga hari lalu kembali ke Mamuju. Padahal para calon jamaah haji telah menyetor uang hingga ratusan juta ke pihak travel untuk berangkat ke tanah suci.
Namun, rencana para calon jamaah haji ini harus kandas karena pihak travel haji dan umrah tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mendapat janji palsu.
Delapan orang calon jemaah haji ini kemudian rame-rame melapor ke Polda Sulawesi Barat.
Polisi saat ini telah melakukan penyelidikan dan mengambil sejumlah keterangan saksi terkait kasus dugaan penipuan calon jemaah haji di Mamuju.
Salah satu korban, Becce, mengatakan, ia bersama suaminya Baco, gagal berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji, lantaran tertipu oleh pihak travel.
“Saya dan suami niat mau ke tanah suci, kita sudah setor uang Rp 200 juta, tapi kita gagal berangkat, di Jakarta kita hanya dikasi Paspor dan visa haji setelah itu kembali ke Mamuju,” kata Becce saat ditemui, Sabtu (08/06/2024).
Becce mengaku menerima tawaran dari dari pihak travel, dengan membayar uang muka senilai Rp 50 juta, kemudian sisa uang pembayaran dibayar secara bertahap.
“Saya tabung uang selama 9 tahun dari hasil penjualan lombok, karena saya petani lombok. Padahal saya mau naik haji tetapi ternyata kena tipu,” ujarnya.
Rencana Becce dan suaminya itu harus kandas karena pihak travel haji dan umrah tempat ia mendaftar tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mendapat janji palsu.
Ia berharap agar pihak travel mengembalikan seluruh uang yang ia setor bersama suaminya.
“Yang jelas saya mau minta uang saya bisa kembali, itu saja saya minta uang kembali,” harapnya.