Oleh : Dewi Astuti, Mahasiswa Program Doktoral Unhas
IDENTITAS.CO.ID – Digitalisasi pelayanan kesehatan sangat penting untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Namun permasalahan yang terjadi saat ini masih banyak rumah sakit maupun pelayanan kesehatan belum sepenuhnya memahami potensi teknologi digital, termasuk bagaimana cara mengadopsinya dengan efektif.
Untuk mewujudkan transformasi digital diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan organisasi dalam mendorong hal tersebut. Pemimpin harus mengembangkan visi jangka panjang yang jelas untuk integrasi teknologi digital, mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, dan memastikan adanya pelatihan serta dukungan yang memadai bagi staf. Selain itu, pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi seluruh organisasi untuk menerima dan beradaptasi dengan perubahan.
Transformasi digital bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang mengubah budaya organisasi untuk mendukung inovasi dan perbaikan berkelanjutan. Dengan komitmen dan kepemimpinan yang kuat, teknologi digital dapat membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan diberikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi, akses, dan mutu pelayanan bagi pasien.
Transformasi digital dalam pelayanan kesehatan merujuk pada penerapan teknologi digital untuk meningkatkan berbagai aspek pelayanan kesehatan, mulai dari administrasi hingga interaksi langsung dengan pasien. Proses ini telah menjadi faktor kunci dalam upaya meningkatkan efisiensi, akses, dan mutu layanan kesehatan.
Peningkatan efisiensi teknologi digital seperti Rekam Medis Elektronik (RME) telah mengubah cara informasi pasien dikelola. RME memungkinkan penyimpanan data pasien secara digital, sehingga memudahkan akses dan pembaruan informasi secara real-time. Hal ini tidak hanya mengurangi penggunaan kertas dan risiko kehilangan data, tetapi juga mempercepat proses diagnosa dan pengambilan keputusan medis. Selain itu, RME memungkinkan integrasi data antara berbagai departemen di rumah sakit, yang meningkatkan koordinasi dan mengurangi duplikasi tes serta pemeriksaan.
Peningkatan akses layanan telemedicine adalah contoh lain dari teknologi digital yang meningkatkan akses layanan kesehatan. Dengan telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh melalui video call, chat, atau telepon. Ini sangat bermanfaat bagi pasien yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas. Telemedicine juga memungkinkan pemantauan kondisi kronis secara lebih konsisten dan memberikan akses cepat ke ahli spesialis yang mungkin tidak tersedia secara lokal.
Peningkatan mutu layanan aplikasi kesehatan, seperti aplikasi manajemen penyakit kronis dan aplikasi kebugaran, membantu pasien mengelola kondisi mereka sendiri dengan lebih baik. Aplikasi ini dapat memberikan pengingat obat, jadwal konsultasi, dan informasi edukatif yang relevan.
Selain itu, teknologi wearable dan perangkat IoT (Internet of Things) memungkinkan pemantauan kesehatan secara real-time, yang dapat mendeteksi anomali lebih awal dan memberikan intervensi yang cepat. Namun, meskipun teknologi digital menawarkan banyak manfaat, keberhasilan adopsi dan integrasi teknologi ini sangat bergantung pada komitmen dan kepemimpinan yang efektif di dalam organisasi kesehatan. (***)