POLMAN, IDENTITAS.CO.ID – Tati (28) seorang warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat, harus menelan pilu pasalnya ia harus ditandu sejauh 13 kilometer (KM) menuju ke Puskesmas Bolo lantaran sudah waktunya untuk melahirkan.

Karena rumahnya berada di Desa terpencil dan akses jalan ke Desa tersebut juga rusak parah sehingga sulit di jangkau oleh ambulance.

Infrastruktur jalan ke desa ini sudah puluhan tahun rusak parah, tidak kunjung diperbaiki. Jalan di wilayah ini hanya dapat dilalui kendaraan sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Puluhan warga secara bergantian terpaksa menandu pasien tersebut menggunakan bambu dan sarung yang dirakit dijadikan tandu untuk membawa ibu hamil tersebut ke lokasi yang dapat dijangkau Ambulance.

Ibu hamil tersebut duduk diatas bambu rakit sembari menahan sakit, infus di tangannya. Ia sempat dirawat dua orang bidan desa, lantaran susah melahirkan akhirnya dibawa ke Puskesmas Bulo.

Dengan susah payah warga berjuang sekitar 4 jam lamanya melewati jalan menanjak dan menyebrangi tiga sungai untuk bisa tiba di Puskesmas.

Namun, setibanya di Puskesmas Bulo, Tati kembali di rujuk ke RSUD Hajja Ada Depu Polman lantaran harus menjalani operasi Caesar.

Setelah mendapatkan pelayanan di RSUD Hajja Andi Depu, Polewali, Tati akhirnya melahirkan anak laki lakinya dengan selamat dan kondisi keduanya sehat.

Suami, Tati, Masdar, mengatakan, sekitar 13 Kilometer warga gotong royong menandu istrinya dari Desa Lenggo ke Kecamatan Bulo menggunakan tandu rakitan yang terbuat dari bambu dan sarung.

“Alhamdulillah semangat gotongroyong dan saling bantu masih kental di daerah kami, sehingga warga menandu istri saya dari rumah menuju Puskesmas,” kata Masdar, saat ditemui di RSUD Hajja Andi Depu Polewali, Selasa (21/5/2024).

Menurutnya, akses jalan di wilayah tersebut rusak para dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, sehingga warga berinisiatif untuk menandu istrinya ke Puskesmas.

*Infrastruktur akses jalan ke desa ini sudah puluhan tahun rusak para, tidak kunjung diperbaiki, Hanya dapat dilalui kendaraan sepeda motor yang telah dimodifikasi, melewati jalan menanjak seberangi sungai,” ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah segera memperbaiki akses jalan di wilayah tersebut, pasalnya kejadian seperti ini bukan pertamakali terjadi.

“Semoga pemerintah bisa lebih peka melihat peristiwa seperti ini, Desa Lenggo juga merupakan wilayah yang masuk dalam Indonesia sehingga masyarakat lenggu juga punya hak menikmati fasilitas seperti di daerah lain,” harapnya.