Memurutnya, pperistiwa tersebut pertamakali diketahui setelah salah seorang warga mendengar siara tembok rubuh, kemudian warga berlarian kelokasi.

“Warga pertama kali mendengar adanya reruntuhan tembok tersebut, lalu berlari untuk melihat ke lokasi kejadian, dan mendapati suara tangisan salah satu anak-anak. Dia pun langsung membongkar reruntuhan tembok itu, lalu segera mengevakuasi para korban,” ujarnya.

Ia menjelaskan, usia bangunan rumah diperkirakan sudah mencapai puluhan tahun, sehingga tembok rumah sudah muali rapuh.

“Ini bangunan sejak 1998 lalu, pemilil rumah juga sudah lama tidak tinggal dirumah ini, jadi tidak terawat, sudah sekitar 3 tahun rumah ini kosong, anak anak disekitar sini suka masuk kesini untuk bermain,” jelasnya.