IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Dua hari pencarian, seorang warga bernama Umar (40), warga Desa Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang dilaporkan hilang terseret arus sungai hingga saat ini Sabtu (12/4/2024). belum ditemukan.
Korban dilaporkan hilang saat masuk ke hutan mencari pakan ternak, yang diduga hanyut di sungai Palapi, di Desa tersebut.
Tim rescue Kantor SAR Mamuju telah memasuki hari kedua pencarian korban, dimana Timsar gabungan mulai melakukan pencarian korban pada pukul 07.00 WITA pagi tadi.
Pencarian hari kedua Timsar membagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU) dimana SRU I melaksanakan penyisiran menggunakan 1 unit rubber boat, menyisir area Muara Sungai masuk sampai ke lokasi titik duga kecelakaan korban yang berjarak 3,07 km.
SRU 2 melaksanakan penyisiran disekitar area bantaran sungai bersama warga sekitar, penyisiran dimulai dari titik duga kecelakaan korban sampai percabangan sungai Palapi sekitar 1,2 Km mengikuti arus sungai sebelum menuju keluar Muara.
Bahkan, Timsar juga menurunkan satu Unit Drone berjenis thermal drone UAV yang mampu mendeteksi suhu pada manusia sehingga besar kemungkinan akan ditemukannya korban.
Dugaan sementara korban berada disekitar area pencabangan sungai tersebut, Tim Sar fokuskan pencarian dititik tersebut sebab dikhawatirkan korban berada tak jauh dari lokasi karena model arus sungai yang memutar.
Namun hingga pukul 17:00 wita korba atas Nama Unar belum ditemukan, pencarian hari kedua ditutup sementara dan akan kembali dilanjutkan pada esok hari.
Komandan Tim Operasi Sar, Agung Utomo, mengatakan, pihaknya menerima informasi jika terdapat warga yang hilang saat mencari pakan ternak, korban pergi sejak sore namun hingga pukul 21:00 wita korban belum kembali kerumah.
“Warga hanya menemukan sepeda motor dan sandalnya, kemarin juga ditemukan ada potongan pakan ternak, ternak sapi,” kata Agung, Sabtu (12/4/2024).
Ia menjelaskan, hari kedua pencarian pihaknya membagi dua Sru untuk mempermudah pencarian, dengan menyisir subgai dan bantaran sungai tempat korban dilaporkan hilang.
“Kita bagi dua grup, Grup yang pertama menyisir dari titik duga korban menghilang dan yang lainnya menyisir menggunakan perahu karet mulai dari muara sampai ke titik duga. Di sini kami juga dibantu kepala desa pappalang, Polsek sekitar dan masyarakat untuk membantu pencarian saudara kita yang hilang,” jelasnya.
Kuat dugaan korban terseret arus sungai saat akan menyebrang, pasalnya saat kejadian kondisi air sungai sedang meluap.
“Korban diduga terseret arus, karena pada waktu itu kondisi air sedang tinggi dan juga hujan deras kemarin sore hari, Warga juga melihat sungai ini meluap,” ungkapnya.