IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Balai pengawas obat dan makanan (BPOM) Mamuju melakukan pengecekan takjil di bulan ramadan. Salah satu lokasi yang ditinjau yakni pasar Ramadhan di kompleks Pasar Sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Tim BPOM Mamuju ini, melakukan uji sampel dalam rangka memastikan takjil menu buka puasa di pasar sentral ini tidak mengandung bahan berbahaya dan layak konsumsi.

Agar tidak merugikan pedagang, sampel makanan yang di ambil tersebut di beli oleh petugas BPOM untuk dilakukan uji lab di tempat yang telah di siapkan.

Sejumlah sampel makanan dan minuman di uji untuk memastikan tidak ada kandungan berbahaya yang dicampurkan kedalam jajanan takjil oleh pedagang.

Beberapa makanan yang diperiksa rata-rata makanan yang sering dijajakan oleh masyarakat, sehingga menjadi makanan yang diprioritaskan untuk diperiksa.

Total ada sekitar 29 sampel makanan takjil diuji dan dinyatakan aman dari bahan berbahaya seperti rhodamin b, formalin, boraks dan metanil yellow sehingga takjil yang di jual di pasar Ramadhan ini dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

Ada beberapa titik pasar takjil di Sulawesi Barat yang akan dikunjungi Balai Besar POM Mamuju untuk dilakukan uji sampel makanan. Sehingga dengan upaya yang dilakukan ini bisa memastikan setiap makanan takjil ramadhan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Meski tidak mengandung bahan berbahaya, namun pihak BPOM Mamuju meminta para pedagang takjil yang ada di Pasar Ramadhan Polman ini lebih memperhatikan kebersihan, baik itu kebersihan makanan maupun lokasi pasar Ramadhan.

Kepala BPOM Mamuju, Suliyanto, mengatakan, pihaknya telah mendatangi dua lokasi pasar takjil di Kabupaten Polewali Mandar untuk melakukan uji Sampel terhadap jajanan takjil makanan buka puasa yakni di pasar Wonomulyo dan pasar sentral.

“Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas kita lakukan setiap tahun, di saat bulan ramadan dan jelang hari raya idul fitri untuk memastikan jajanan yang di jual oleh pedagan tidak mengandung bahan berbahaya sehingga aman dikonsumsi masyarakat,” kata Suliyanto, Selasa (19/3/2024).

Ia menjelaskan, dari 29 sampel makanan dan minuman yang diambil oleh BPOM Mamuju, pihaknya tidak menemukan adanya bahan yang berbahaya yang tercampur dalam jajanan takjil.


“Jajanan takjil yang di pasar Wonomulyo ada 7 sampel dan di pasar sentral pekkabata ada 22 sampel dengan total 29 sampel. Alhamdulillah dari 29 jumlah sampel yang kita ambil itu semuanya hasilnya negatif jadi tidak mengandung formalin, boraks, atau bahan berbahaya  lainnya,” ungkapnya.

Ia berharap agar pedagang bisa berdagang dengan kondisi lapak dan keadaan sekitar yang bersih biar jajanannya kebersihannya tetap terjaga. 

“Memang ada beberapa yang perlu ditingkatkan terutama masalah kebersihan, ada beberapa pedagang yang tidak menerapkan kebersihan dengan baik, jangan sampai terjadi hal hal yang tidak kita inginkan,” harapnya