IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Makassar New Port (MNP) adalah pelabuhan peti kemas terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pembangunan pelabuhan yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan ini menelan anggaran Rp 5,4 triliun.

Pelabuhan ini memiliki kapasitas tampung 2,5 juta TEUs, merupakan proyek yang dibiayai langsung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam hal ini PT Pelindo. Sebelumnya, pelabuhan ini hanya memiliki kapasitas tampung  750.000 TEUs.

Menurut Presiden Jokowi saat melakukan peresmian pada Kamis (22/02/2024), MNP ini adalah yang terbesar setelah Tanjung Priok dengan kedalaman 16 meter, juga termasuk pelabuhan yang terdalam dan sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar yang mengangkut kontainer.

“Makassar New Port (MNP) kalau yang lama itu kapasitasnya 750.000 TEUs, yang sekarang 2,5 juta TEUs, ini lompatannya jauh tinggi sekali. Investasi yang ditanamkan di sini Rp 5,4 triliun. Kita lihat nanti bagaimana progres perkembangan pelabuhan ini, yang akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia Bagian Timur, dan kita harapkan bisa efisiensikan biaya logistik di Tanah Air kita,” terangnya.

Jokowi juga menyampaikan, kedepannya pelabuhan lama mungkin akan disiapkan menjadi City Center Makassar. “Tapi tentu saya izin Pak Wali Kota dulu, izin Pak Gubernur dulu, kalau beliau-beliau nggak izinin nggak jadi,” tuturnya.

Sementara, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, pihaknya terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia. Keberadaan Makassar New Port menjadi sangat penting untuk memastikan ini menjadi gerbang dunia untuk Kawasan Indonesia Timur.

“InsyaAllah kita terus konsolidasikan, dan kalau dari segi keuangan alhamdulillah sekarang profitnya Rp 3,9 triliun, dan investasi project nasional ini pun mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun. Ini akan terus bertahan sampai Rp10 triliun,” pungkasnya. (***)