“Tentu ada sedikit perbedaan-perbedaan tapi ini tentu tidak menjadi kendala yang berarti. Pada intinya kita harus memastikan bahwa apa yang menjadi program pemerintah ini terutama untuk masyarakat miskin kita bisa secepatnya mendapat bantuan pangan dari pemerintah,” tegasnya.

Arsjad juga mengungkapkan, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel juga sudah mendorong program bantuan pangan yang merupakan program prioritas Presiden Jokowi ini segera disalurkan. Bahkan, Pj Gubernur juga menginstruksikan agar penyerapan bantuan dimaksimalkan dengan tujuan tidak hanya membantu masyarakat tapi juga untuk penanganan inflasi di Sulsel.

Arsjad menyebutkan, berdasarkan data dari Kementerian Sosial, jumlah penerima manfaat atau KPM pada 2023 lalu periode tahap pertama sebanyak 707.469 dengan kuantum kurang lebih 7 ton perbulan dan untuk tahap dua, pagu Sulsel sebanyak 685.354 KPM dengan kuantum sekitar 6 ton lebih perbulan.

Sementara itu, Pimpinan Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi, mengatakan, pertemuan tersebut membahas progres percepatan penyaluran bantuan pangan yang sudah dapat digulirkan untuk periode Januari sampai Juni 2024.

“Kita perlu percepatan karena kondisi di lapangan memang dibutuhkan, karena harga beras sudah tinggi. Dikuatirkan ada kenaikan terus kalau tidak digelontorkan bantuan pangan dan ada program lagi terkait Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bisa disalurkan lewat retail atau lewat pasar murah untuk mengantisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga,” jelasnya.

Penyaluran bantuan pangan kepada KPM dan juga untuk program SPHP, kata Imron, dalam rangka pengendalian harga disaat kondisi harga pangan khususnya beras saat ini sedang mengalami kenaikan. Meski demikian, Imron mengaku kenaikan harga tersebut masih dapat dikendalikan sehingga tidak mendorong kenaikan inflasi di daerah ini.

Terkait penyaluran bantuan pangan kepada KPM, lanjut Imron, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait data para penerima manfaat yang saat ini masih dalam tahap validasi dan verifikasi data