IDENTITAS.CO.ID, POLMAN- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, siap melayani konsultasi psikologi bagi para calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami gangguan jiwa akibat gagal dalam Pemilu 2024.

Kesiapan layanan kesehatan jiwa di RSUD Hajja Andi Depu Polewali ini sudah dibarengi dengan segala macam yang dibutuhkan meliputi sarana, sumber daya, serta desain pelayanan.

Ada 2 orang Dokter ahli jiwa yang siap menangani pasien yang alami gangguan jiwa termasuk caleg yang mengalami gangguan mental usai gagal meraih kursi, pada pesta demokrasi.

Selain itu terdapat 6 ruangan rawat inap untuk pasien jiwa dengan kapasitas daya tampung sekitar belasan orang dan ruang Poli jiwa pasien gangguan jiwa yang membutuhkan rawat jalan.

Dirut RSUD Andi Depu Polman, dr Anita, mengatakan, pihaknya siap menerima ataupun menangani pasien yang mengalami gangguan jiwa, baik itu rawat inap maupun penanganan pasien rawat jalan.

“Jadi kalau untuk Rumah Sakit Umum Hajja Andi Depu untuk persiapan, sebenarnya kami ini karena rumah sakit ini juga sudah menuju penetapan kelas menjadi kelas B yang sementara menunggu ijin operasional. Jadi pelaksanaan kami itu sesuai dengan regulasi undang-undang kesehatan bahwa rumah sakit itu melakukan perawatan rawat jalan, gawat darurat dan perawatan rawat inap,” kata dr Anita, Rabu (20/12/2023).

Menurutnya, Caleg yang mengalami depresi tidak langsung di rawat di RSUD pihaknya akan melakukan rangkaian pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menetapkan pasien tersebut harus dirawat inap atau hanya berobat jalan.

“Kalau terkait dengan spesifikasi caleg stress itu di kategorikan, apakah caleg tersebut membutuhkan pelayanan rawat jalan. Kalau membutuhkan rawat jalan hanya konsultasi dan pengobatan terkait depresi, itu kami Disni punya SDM dan dokter spesialis dan perawat, kemudian untuk ruangan poliklinik untuk jiwa itu tersedia,” ujarnya.

“Kemudian kalau calegnya itu mengalami depresi atau stress yang tergolong berat dimana dia sudah tidak bisa mengelola atau mengendalikan diri, atau dia bisa merusak yang lain maka prosedurnya itu tetap melalui IGD dan tetap masuk ke rawat inap,” tambahnya.

Ia menjelaskan, jika RSUD Hajja Andi Depu memiliki ruangan perawatan khsus bagi pasien jiwa yang terletak di area belakang rumah sakit.


“Perawatan khusus jiwa disini ada, menangani pasien pasien jiwa dan terpisah dari perawatan lain. Sebenarnya kami sudah beberapa kali melalui proses pemilu seperti ini, persiapan kami sudah cukup matang, tidak ada yang perlu kami tambah tetapi ini tinggal melihat pasian termasuk dalam kategori apa, apakah bisa di rawat jalan atau harus di rawat inap,” jelasnya.

Dokter spesialis jiwa yang menangani pasien jiwa kata dr Anita ada 2 orang semwntara untuk ruang perawatan jiwa ada 6 kamar dan 4 ruangan untuk menangani pasien-pasien yang mengalami keluhan akut kemudian yang dua ruang lainnya bisa menampung 6 pasien untuk pasien yang sudah melewati masa akut.

“Kami bisa menampung 10 sampai 12 pasien maksimal. Selama ini tidak ada kendala yang kami hadapi khusu caleg, tetapi ada yang mengalami depresi tetapi hanya membutuhkan rawat jalan, tidak membutuhkan rawat inap,” ungkapnya.

RSUD Hajja Andi Depu Polewali menaungi tiga Kabupaten yakni Mamasa, Polman dan Majene, untuk menangani pasien jiwa. Saat ini seluruh ruangan terisi pasien jiwa. (Arb)