IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, pada Senin (13/11/2023).

Massa aksi ini membentangkan enam spanduk di jalan poros Trans Sulawesi, tepatnya di jalan Ratulangi Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali.

Spanduk yang bertuliskan rincian dana anggaran perjalan dinas anggota DPRD Polman dan KPK jadikan aktor utama kasus gratifikasi sebagai ATM berjalan.

Salah satu massa aksi, Irfan mengatakan terik panas matahari bukanlah jadi penghalang untuk demo.

“Sampai hari ini tidak ada kejelasan dari kasus gratifikasi anggota DPRD Polman yang sempat ditangani KPK RI,” kata irfan saat orasi.

Ia menjelaskan aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk keresahan atas kasus dugaan gratifikasi tersebut. Kasus ini telah lama ditangani Aparat Penegak Hukum (APK) namun tidak ada penyelesaian.

Selain itu massa aksi juga menilai anggota DPRD Polman tidak mengedepankan kepentingan masyarakat.

“Salah satunya soal penggunaan anggaran sewa gedung yang mencapai Rp 11 miliar dilaporan pertanggungjawaban bupati, namun anggota dewan diam saja,” jelasnya.

Aksi yang dilakukan oleh ouluhan pemuda ini tidak mendapat respon baik dari anggota dewan, tidak ada satupun wakil rakyat yang menemui massa aksi untuk memberikan penjelasan.

Akibat aksi ini arus lalu lintas di depan kantor DPRD Polman menjadi tersendak,  kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan dan bergiliran melintas di lokasi.

Kepolisian harus mengatur arus lalu lintas agar aksi unjuk rasa ini tidak menimbulkan kemacetan.