“Proses keterpaduan dan konsolidasi yang dilakukan Pj Gubernur Bahtiar adalah cerminan langkah konkrit untuk memastikan ketersedian pangan dalam menekan laju inflasi ditengah tantangan alam serta ancaman El Nino,” jelasnya.
Sejauh ini, ketersediaan pangan di Sulsel baik sisi produksi maupun sisi ketersediaan dalam posisi surplus. Produksi gabah tringgiling sekitar 5 juta atau kurang lebih 3 juta ton, sementara ketersediaan pangan berada pada kisaran 1,3 juta ton. Sedangkan kebutuhan berkisar 88 ribu ton atau masih surplus diangka 1,2 juta ton untuk ketersediaan stok beras.
“Kondisi ketersedian pangan di Sulawesi Selatan saat ini masih surplus baik dari sisi produksi maupun sisi ketersedian beras,” pungkasnya. (***)