IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulbar, Anshar maju berkontestasi sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), di pemilu 2024 mendatang.
Pria kelahiran 1982 itu merasa terpanggil menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan hak dan keinginan rakyat melalui jalur Politik.
Anshar yang juga Pembina KPA Pangnguppu Padang, Sulbar, sudah termotivasi maju sebagai caleg setelah beberapa tahun melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang ada di daerahnya belum sejahtera.
Untuk maju sebagai Caleg, saat ini ia telah bergabung di partai Nasdem, dengan wilayah pemilihan Polman 2, yang meliputi Kecamatan Binuang, Polewali, Anreapi, Matakali, Wonomulyo, Tapango, Matangnga, Mapilli dan Bulo.
Ia memilih Partai Nasdem sebagai kendaraan menuju DPRD Provinsi Sulbar lantaran hanya Partai NasDem yang dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Partai ini adalah gerakan perubahan. Gerakan perubahan adalah idealisme dan garis perjuangan politik sejak masih berstatus mahasiswa. Perubahan dalam partai NasDem tidak sekedar slogan, kata perubahan dalam Partai NasDem dikongkritkan menjadi satu kata yaitu, restorasi.
“Partai Nasdem Sulbar dipimpin oleh seorang tokoh yang telah lama menjadi idola dan panutan saya, yaitu Bapak Pembangunan Sulbar H. Anwar Adnan Saleh. Sulbar bisa berdiri kokoh hingga saat ini, karena beliau telah bekerja keras untuk membangun pondasi yang kuat bagi pembangunan Sulbar,” kata Anshar, Kamis (12/10/2023).
Olehnya itu, sebagai Pengurus Kerukunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Batetangnga, Tahun 2002 – 2004, Ansar merasa harus turun dan terlibat langsung dalam pengawasan dan pemberi kebijakan.
Berbekal pengalaman sebagai Tenaga Ahli di DPRD Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2009-2019 tekadnya untuk mensejahtrakan rakyat di Sulawesi Barat mendorong untuk melangkah di dunia Politik.
“Yang diinginkan masyatakat itu adalah calon legislatif yang bisa di ajak komunikasi dan bisa bekerja untuk kepentingan masyarakat, kalau sudah susah diajak komunikasi bagai mana dia bisa pahami apa keinginan masyarakat,” ujarnya.
Pria lulusan Magister Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Universitas Mulawarman, Samarinda ini menyebut ada beberapa hal yang mendasari sehingga ia maju sebagai calon anggota legislatif Sulbar dalam pemilu 2024 mendatang.
Yakni Kurangnya akses dan informasi dalam ruang kontestasi terhadap pemuda atau kelompok masyarakat yang sesungguhnya memiliki potensi untuk berkembang. Kecenderungan pola penyelenggaraan pembangunan yang bekerja secara top down atau dari atas ke bawah. Pengawalan terhadap program-program prioritas hasil Musrenbang di tingkat desa dan kecamatan juga masih sangat minim.
Beberapa kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dan tidak mengetahui langkah yang harus ditempuh untuk mengadukan masalah yang mereka hadapi ke DPRD. Beberapa kebijakan yang dibutuhkan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan namun belum diterapkan dan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah.
Aspirasi dari kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat sektoral, seperti petani dan nelayan, perlu dikembangkan menjadi sebuah konsep berupa dukungan kebijakan yang komprehensif.
“Secara subyektif, saya maju sebagai caleg karena saya mencintai dan gemar bergelut dengan dunia politik. Politik bagi saya adalah instrumen untuk mendorong atau mengupayakan adanya perkembangan atau perubahan kondisi sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya.
“Saya mencintai dunia politik bahkan sejak saya masih berstatus mahasiswa, dimana pilihan strategi politik mahasiswa pada saat itu adalah membangun gerakan mahasiswa, mengorganisir buruh, tani, pemuda dan kaum miskin perkotaan serta berjuang melalui pemogokan dan parlemen jalanan,” tambahnya.