IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Perekonomian Sulawesi Selatan dalam tren positif. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Year on Year (YOY) di Bulan September 2023 sebesar 2,33 persen. Angka ini mengalami penurunan dibanding bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen.
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyambut baik kondisi perekonomian saat ini. “Alhamdulillah, inflasi kita turun dari 3,53 per Agustus menjadi 2,33 untuk bulan September,” kata Bahtiar, Selasa (03/10/2023).
Seperti diketahui, pengendalian inflasi merupakan salah satu dari 8 program prioritas Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Untuk program pengendalian inflasi, mengatasi kemiskinan ekstrem dan perkuat ketahanan pangan, Bahtiar Baharuddin membuat dua solusi sederhana dan cepat.
Solusi pertama yang diusulkan oleh Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu adalah pengembangan budidaya pisang. Solusi kedua, adalah pengembangan rumah ikan di laut atau rumpon. Rumpon ini bisa dipasang di pesisir Sulsel, baik di pantai barat dan timur serta selatan.
Bahtiar menyebut jika dua solusi sederhana dan cepat ini berjalan baik, akan meningkatkan ketahanan pangan hingga daya beli masyarakat.
“Ujungnya kita bisa mengendalikan inflasi dan melakukan pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulsel,” jelasnya.
Berdasarkan rilis BPS Sulsel, pada bulan September 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 2,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 115,89. Dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 115,94. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Palopo sebesar 1,22 persen dengan IHK sebesar 114,85.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada September 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, angkutan udara, bawang putih, kontrak rumah, ikan layang/ ikan benggol, rokok putih, ikan bakar, dan tempe.(***)