IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Direktorat Jendral Industri kecil menengah dan aneka, Kementrian Perindustrian menggelar seminar strategi pemasaran efektif bagi wirausaha baru, disalah satu hotel yang ada di Kecamatan Wonomulyo di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (23/9/2023).
Kegiatan ini di ikuti sekitar 80 orang pelaku Wirausaha Baru yang tersebar di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Polman.
Pejabat Fungsional Pembina Industri, Nina Nurmayanti mengatakan seminar ini dilakukam dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi industri wirausaha baru tahun anggaran 2023.
“Untuk menumbuhkan wirausaha muda di Polman. Kita melakukan pelatihan calon pengusaha agar dapat membuka lapangan pekerjaan untuk untuk dirinya dan orang lain, kita rubah Mindset dan pola pikir para kaum muda lewat seminar untuk memulai sebuah usaha,” kata Nina, saat ditenui di lokasi, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, pelatihan ini juga sebagai bentuk pembinaan terhadap Industri Kecil Menengah (IKM). Agar para IKM dapat mengembangkan usahanya lewat pelatihan, dan lapangan kerja semakin terbuka luas.
“Sesuai dengan potensi sumber daya yang tersedia, seperti ada kopi, kakao, dan lainnya,” jelasnya.
Disebutkan peran Direktorat Jenderal Industri memiliki target mengembangkan usaha mikro kecil menengah. Dengan harapan seminar pelatihan ini dapat menjaring para pemuda ikut menggeluti dunia wirausaha.
“Target kita di 2024 ini, 14 persen menumbuhkan wirausaha baru muda di seluruh daerah,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat, Ibnu Munzir, mengatakan, sengaja menginisiasi kegiatan seminar dan pelatihan ini agar dilaksanakan di Kabupaten Polman lantaran peduli dan prihatin melihat para kaum muda yang tidak memiliki pekerjaan.
“Kita menginginkan terbukanya lapangan pekerjaan bagi para kaum muda di Polman ini, sehingga seminar ini kita laksanakan. Orientasinya kepada pengembangan industri kecil di wilayah Polman, agar kedepannya industri kecil ini berkembang dan dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia menyebut jika Razio kewirausahan di polewali mandar jauh tertinggal dibanding yang ada di wilayah lain yang mencapai di angka 3,4 persen.
“Untuk itu kita harus menambah wirausaha muda untuk meningkatkan perekonomian kita, karena jumlah usahawan kita masih kecil, sehingga kita mengadakan kegiatan ini,” jelasnya.
Sebagai salah satu masyarakat yang menginisiasi terbentuknya Sulawesi Barat, ia tak ingin melihat pertumbuhan ekonomi di wilayahnya tertinggal.
“Oleh sebab itu saya terus mendorong berbagai program agar masuk ke Sulawesi Barat, bukan hanya Polman saja, nantinya saya akan lakukan di Kabupaten Majene, Mamuju Utara sehingga di tiga wilayah ini bisa membentuk usahawan yang baru, setelah itu kita akan tindak lanjuti dengan memberikan bantuan, ijin misalnya, bantu peralatan, atau bantuan dana,” jelasnya