Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Polman, Said Sidar, mengatakan, jika masyarakat di Desa Beroangin tidak menolak adanya pembangunan SPAM hanya saja mereka khawatir jika kondisi air yang dihasilkan tidak cukup digunakan oleh warga satu Dusun.
“Masyarakat itu tidak menolak mereka justru sangat bersyukur dan mendukung karena belum pernah menikmati air bersih. Saya pernah melakukan pengeboran dengan menggunakan dana pribadi, baru 10 meter dia sudah lari padahal alatnya sudah termasuk canggih, tapi tidak tembus sekarang sudah jadi proyek mangkrak, jadi saya tidak mau kalau kejadian itu terulang kembali,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika masyarakat menyarankan agar dibuatkan semacam sumur di tengah sungai, karena mereka menyakini disungai tersebut debit air pastih banyak.
“Yang ditunjuk oleh masyarakat ini diradius 100 meter, tapi mereka ingin bukan pengeboran mereka ingin dibuatkan sumur di tengah sungai sekitar 10 cincin kemudian ditimbun pasir, ini sudah ada contohnya di tempat lain, kalau ini disepakati ini bisa dikerjakan,” jelasnya.
Sebelumnya, masyarakat di Dusun Indo Andi, Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli, sudah bertahun tahun sulit mendapatkan air bersih, mereka hanya mengandalkan sungai sebagai sumber air bersih.