IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Seorang murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 053 Sarampu, Desa Tonyaman, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, inisial AR (10) mengadukan kepala sekolahnya ke Polres Polman, lantaran di duga menganiaya sejumlah muridnya.
AR yang merupakan salah satu korban penganiayaan oknum Kepsek bersama keluraganya mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), untuk membuat pengaduan tindakan penganiaya oleh oknum Kepala Sekolah bernama Nuraeni.
Dugaan tindak kekerasan atau penganiayaan itu terjadi di dalam kelas di SDN 053 Sarampu pada Kamis (3/8/2023) lalu. Bahkan akibat dari penganiayaan tersebut Murid yang baru saja duduk di bangku kelas 5 SD ini tidak ingin kesekolah lantaran trauma dengan kejadian tersebut.
AR mendapatkan tindak penganiayaan bersama empat siswa lainnya saat jam sekolah berlangsung.
Sejumlah murid kelas lima lainya bahkan ikut menyaksikan AR bersama empat temanya dipukul di bagian wajah.
Kakak korban, Ade, mengatakan, kejadian pengamiayaan yang dialami oleh adiknya brrawal saat kepala sekolah SDN 053 melarang para murid untuk jajan di luar sekolah. Para murid dihimbau untuk jajan di kantin yang berada di belakang sekolah tersebut.
“Gara gara adik saya dan temanya ini keluar dari pekarangan sekolah belanja setelah mata pelajaran olahraga, adik saya dan teman temannya itu tidak belanja di kantin sekolah karena jorok, makanya dia sembunyi sembunyi pergi belanja di depan sekolah setelah kembali ke sekolah adik saya di panggil oleh kepala sekolah dan tiba tiba adik saya di tampar di pipi sebelqh kanannya,” kata Ade usai melapor di Polres Polman, Sabtu (5/8/2023).
Dari pengakuan korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah itu tidak hanya satu siswa saja, namun ada beberapa siswa yang mengalami tindak kekerasan.
“Dia diminta untuk menunjuk temannya, katanya kepala seklah datangi lagi siswa yang lainnya, ada yang ditampar satu kali ada juga yang di tampar sampai dua kali, bahkan ada siswa yang kencing karena ketakutan,” ungkapnya.