IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Polewali Mandar, Rudi Hamzah, menganggap Aset Daerah berupa tambak ikan yang dikelolah Dinas Perikanan Kabupten Polewali Mandar, tak maksimal menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tambak Ikan dengan luas 3 hektar di Bulu Bawang Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar, hanya menghasilkan cuma Rp15 Juta, sedangkan biaya operasionalnya Rp20 juta.

Secara ilmu ekonomi perhitungan itu tidak ideal. Sebab, aset daerah tersebut justru merugi.

“Saya kira itu tidak ideal, berarti pengelolaannya dipertanyakan. Kalau menurut analisa ekonomi di bidang pertambangan itu tidak masuk akal dengan luas 3 hektar tapi hasilnya cuma 15 juta. Sedangkan anggaran operasional nya 20 juta,” kata Rudi, Kamis (30/6/2022).

Ia menjelaskan meskipun biaya pengelolaan Tambak Ikan milik Pemda Polman itu belum mengetahui secara rinci. Namun, pihaknya sangat menyayangkan hasil yang didapatkan. Bukannya menambah PAD, malah merugi.

“Tapi saya tidak tau bahwa nominal yang disampaikan itu semua masuk dalam pengelolaan tambak atau tidak ada biaya-biaya yang lain. Seperti petugas-petugas yang digaji. Itu belum kami lihat,” ungkapnya.

Terkait hal itu, Komisi II DPRD Polman dalam waktu dekat akan melakukan pembahasan pertanggungjawaban APBD tahun 2021. Sehingga semua dinas tentu akan dipanggil untuk dimintai keterangan realisasi APBD 2021.