IDENTITAS.CO.ID, Jakarta – The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan organisasi Internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Saat ini UNESCO telah menyetujui penambahan 18 situs ke dalam jaringan UNESCO Global Geoparks. Hal ini menjadikan jumlah total geopark menjadi 195 di 48 negara. Dua Negara Anggota UNESCO yang baru bergabung dalam jaringan adalah Selandia Baru dan Filipina.

Di Indonesia sendiri UNESCO sudah menetapkan sepuluh geopark yang telah diakui sebagai kawasan geopark dunia karena keunikan geologis, biologis, dan budayanya.

Berikut daftar 10 Geopark Indonesia yang diakui UNESCO :

• Geopark Batur, Bali

• Geopark Belitong, Bangka Belitung

• Geopark Ciletuh, Jawa Barat

• Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta

• Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat

• Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara

• Geopark Raja Ampat, Papua Barat

• Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan

• Geopark Merangin, Jambi

• Geopark Ijen, Jawa Timur

Dari sepuluh geopark tersebut, empat diantaranya masuk ke dalam jaringan UNESCO Global Geoparks (UGG), yakni :

• Ijen UNESCO Global Geopark
• Maros Pangkep UNESCO Global Geopark
• Merangin Jambi UNESCO Global Geopark
• Raja Ampat UNESCO Global Geopark.

Sebagai informasi, UNESCO Global Geopark adalah sebuah wilayah geografis dimana situs dan lanskap yang menjadi aset geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu. 

Geopark sebagai wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu yang dikembangkan dengan tiga pilar utama yakni konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. (***)