IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Puluhan Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa mengikuti ujian sekolah di Tenda darurat, pada Senin (8/5/2023).
Sebanyak tiga sekolah yang ada di wilayah tersebut terdampak banjir, yakni SDN 001 Matakali, SDN 048 Matakali dan SDN 040 Labasang.
Para siswa yang mengikuti ujian ini berada di lokasi yang berbeda, Ada yang ujian di tenda darurat milik BNPB, ada juga yang ujian di tenda terpal yang dibuat secara swadaya oleh guru dan warga bahkan ada juga di dalam masjid.
Bahkan sejumlah siswa yang datang kelokasi ujian tidak menggunakan sepatu lantaran saat banjir menerjang sepatunya ikut hanyut.
Meski para siswa mengikuti ujian di tenda darurat, namun para siswa tak putus semangat, saat proses ujian berlangsung terlihat mereka sangat antusias mengerjakan soal ujian.
Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar, Abdul Haris, mengatakan, untuk mengantisipasi ujian tetap berjalan di yengah banjir yang melanda kabupaten Polewali Mandar, pihaknya telah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan mendirikan tenda di halaman masjid.
“Jadi langkah-langkah antisipasi yang kita lakukan bersama kepala sekolah agar ujian tetap dilaksanakan denhan mendirikan tenda, kita juga ucapkan terimakasih kepada kepala badan penaggulangan bencana atas kerjasamanya yang telah membangunkan tenda sementara untuk pelaksanaan ujian untuk anak-anak kita selama 3 hari kedepan,” ukata Haris Saat di temui, Senin (7/5/2023).
Menurutnya, meski pelaksanaan ujian dilakukan kali ini dilakukan di tenda darurat namun pihaknya tetap memberikan yang terbaik kepada siswa agar bisa fokus belajar.
“Saya kira tentu tidak akan sama kenyamanan dikelas dengan ditempat darurat seperti ini, tapi Alhamdulillah antusias anak-anak kita meskipun tidak sama kenyamanan di kelas tapi tidak ada juga hambatan yang berarti dalam pelaksanaan ujian ini,” ujarnya.
“Insyaallah kita akan evaluasi prosss oelaksanaan ujian di hari pertama ini, dan ada memang beberapa titik titik yang perlu di evaluasi pada kepala sekolah. Sebentar saya koordinasi pak untuk pelaksanaan ujian besok, termasuk kursi kalau siswa kita merasa tidak nyaman,” tambanya.
Ia berharap kondisi cuaca bisa kembali normal sehingga banjir bisa kembali surut agar proses belajar mengajar segera kembali dilakukan di lingkungan sekolah.
“Saya berharap semoga cuaca ke depan semakin membaik. Kalau cuaca seperti ini saya prediksi ke depannya semua sekolah dari tiga sekolah ini bisa kembali ke kelasnya untuk belajar,” jelasnya.