Menurut Lurah Madatte, Irwan, tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak sore mengakibatkan air sungai meluap kepemukiman warga.
“Yang menjadi pemicu banjir ini karena meluapnya sungai Madatte pak karena curah hujan yang sangat tinggi, barangkali ini akibat tersumbatnya arus sungai,” kata Irwan saat di temui di lokasi, Senin (27/3/2023) malam.
Irwan menjelaskan saat ini ada sekitar tiga wilayah yang terdampak banjir, namun wilayah yang terparah di wilayah bantaran sungai.
“Sementara yang terdampak di wilayah kami ini pak ada sekitar 3 lingkungan mulai dari gernas, perumte dan Belawa sendiri. Untuk ketinggian air kalau di jalan Trans Sulawesi ketinggian air sekitar 25 Centimeter, sementara di sekitar bantaran sungai sekitar satu meter kurang lebih sekitar itu pak,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Muh Said, mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 17:30 wita dengan ketinggai di rumahnya sekitra setengah meter.
“Air mulai naik sekitar pukul 17:30 wita, dengan ketinggian sekitar setengah meter. Warga sekarang lagi bersih-bersih rumah. Tidak ada yang mengungsi cuma cari aman saja,” ujarnya.
Menurutnya, banjir kali ini tidak terlalu parah di banding banjir pekan lalu, dimana ketinggian air lebih tinggi, meski tidak separah banjir kemarin namun banjir ini juga hampir merendam seluruh rumah yang ada di wilayah tersebut.
“Banyak yang rumahnya tergenang cuma tidak sama dengan banjir yang kemarin, kalau di bagian atas ini banyak yang terendam, di bagian rea juga banyak, karena lebih cepat meluap airnya. Kalau di sekitar wilayah kami air dari depan dulu, dari selokan, masuk ke rumah,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi bagi warga yang tinggal dibantaran sungai, mereka menganggap selain faktor intensitas hujan yang tinggi ada beberapa faktor lainnya yang membuat air sungai di wilayah tersebut meluap.