Kota Makassar Akhir Abad 19 Hingga Awal Abad 20
Kota Makassar pada periode ini telah menjadi daerah otonom dengan nama Gemeente Van Makassar pada tanggal 12 Maret 1906 berdasarkan Stadblad No. 17 yang secara resmi digunakan pada tanggal 1 April 1906.
Perubahan status ini berdampak pada semakin banyaknya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Beberapa diantaranya adalah bangunan pemerintahan seperti gedung CKC pada tahun 1910 dan gedung Balai Kota atau Gemeentehuis pada tahun 1918 sebagai kantor gubernur yang baru setelah sebelumnya bertempat digedung CKC.
Terdapat pula pembangunan gedung Societeit de Harmonie pada tahun 1896 sebelum status Makassar menjadi Gemeente.Pembangunan lainnya terjadi di Hoogepad. Di Hoogepad terdapat apotik yang bernama Rathkamp (1920) dan percetakan NV. OGEM (1920-an).
Sementara untuk sarana pendidikan yang tersebar di Kota Makasar diantaranya sekolah bagi orang-orang Eropa; Eerste Europeesche Loger School (1910), Frobel School 1 (1920), Arens School (1928) dan MENALIA (1934). Sekolah untuk orang-orang pribumi serta etnik lain; OSVIA (1910), Kweekschool voor Inlandsche Schepelingen te Makassar (1915), Hollandsche Inlandsche School (1920), Mulo (1927) bagi pribumi dan Holland Chinese School (1907), sekolah Kwan Bun (1920), sekolah Loen Djie Tong (1930-an) bagi orang-orang Cina serta Eerste Ambonsche School (1906) bagi etnik Ambon.
Terdapat pula sekolah untuk laki-laki yang akan dididik menjadi pastor (Katholike Sociale Bond) (1940).
Selain membangun fasilitas pendidikan, juga dibangun Raad van Justitie (1915) sebagai kantor pengadilan. Untuk sarana kesehatan yaitu Krankzinning Gestricht (Rumah Sakit Jiwa) (1920-an), Rumah Sakit Stella Maris (1938) dan Rumah Sakit Bersalin Tionghoa (1938).
Bangunan lainnya diantaranya adalah Hamente Waterleiding (1920), Post Cantoor (1925), Landrente(1940-an), dan Post en Telegraf Cantoor(1940).