IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Periode kolonial Belanda merupakan salah satu fase pembabakan penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah perjalanan Kota Makassar.

Periode ini bermula ketika perusahaan dagang Belanda atau lebih dikenal dengan Veerenidge Oost Indische Compagnie (VOC) berhasil mengalahkan Kerajaan Gowa melalui peperangan yang berakhir dengan Perjanjian Bungaya 18 Nopember 1667, antara pihak Raja Gowa Sultan Hasanuddin dengan Cornelis Janzoon Speelman di pihak Belanda.

Dalam perjanjian tersebut salah satu butir perjanjiannya adalah menghancurkan seluruh benteng pertahanan Kerajaan Gowa kecuali Benteng Ujung Pandang dan menyerahkan benteng tersebut berikut perkampungan dan lingkungannya kepada Belanda.

Terjadinya peralihan kekuasaan tersebut, orang-orang Belanda kemudian melakukan berbagai aktifitas, termasuk dalam urusan pemerintahan.

Ketika masa awal pemerintahannya di Makassar, aktifitas pemerintahan terpusat di Benteng Rotterdam. Benteng bekas peninggalan Kerajaan Gowa ini, direnovasi ulang oleh pemerintah Belanda dengan mengganti bangunan-bangunan lama dengan bangunan bergaya Eropa. Di dalam benteng terdiri dari tembok-tembok batu yang besar, dengan pembagian ruang, blok-blok dan pintu gerbang yang menjadi pemukiman eksklusif orang Belanda seperti pejabat, pegawai pemerintah dan para tentara.

Berikut nama-nama jaringan jalan di Kota Makassar masa kolonial dan namanya saat ini :

1. Justitielaan sekarang jalan Amannagappa

2. Heerenweg sekarang jalan Arif Rate

3. Gouverneurslaan sekarang jalan Balai Kota

4. Zandestraat sekarang jalan Bali

5. Middlestraat sekarang jalan Bonerate

6. Prinsenlaan sekarang jalan Bontolempangan

7. Tromplaan sekarang jalan Chairil Anwar

8. Princessenlaan sekarang jalan Emmy Saelan

9. Van Schellegweg Hsekarang jalan HOS. Cokroaminoto

10. Bensbachtlaan sekarang jalan Ince Nurdin

11. Burgherwachtstraat sekarang jalan Jampea

12. Hoogepad sekarang jalan Jendral Ahmad Yani

13. Pattunuangweg sekarang jalan Jendral M. Yusuf

14. Hospitalweg sekarang jalan Jendral Sudirman

15. Bassiweg sekarang jalan Lamadukelleng

16. Makkareppestraat sekarang jalan Lembeh

17. Balandastreet sekarang jalan Lombok

18. Komedilaan sekarang jalan Kajaolalido

19. Julianaweg sekarang jalan Kartini

20. Passerstraat sekarang jalan Nusantara

21. Stalstraat/Bolevaard sekarang jalan Penghibur

22. Stalstraat/Bolevaard sekarang jalan Rajawali

23. Prins Hendrik Pad sekarang jalan Riburane

24. Koningslaan sekarang jalan Sawerigading

25. Rumbiaweg sekarang jalan Seram

26. Ravelijnsweg sekarang jalan Slamet Riyadi

27. Strandsweg sekarang jalan Somba Opu

28. Templestraat sekarang jalan Sulawesi

29. Heerenweg sekarang jalan Sultan Hasanuddin

30. Grootestraat sekarang jalan Sumba

31. Schijfbergweg sekarang jalan Sungai Saddang

32. Ladjangiroeweg sekarang jalan Sungai Tangka

33. Cantinalaan sekarang jalan Thamrin

34. Muurstraat sekarang jalan Timor

35. Fortweg  sekarang jalan Ujung Pandang

36. Paviljoenlaan sekarang jalan Usman Jafar (***)