“Satu polybag bisa menghasilkan 0,5 kg, jadi kalau 1.000 polybag bisa menghasilkan 500 kg. Kalau 500 kg dan kita prediksi harga pas lebaran itu nantinya berkisar dari 35-40 ribu sekilo dikali 500 kg jadi bisa Rp 20 juta per lorong dengan total 7 kali panen sampai bulan 9 tahun ini. Ini untuk satu lorong yah,” paparnya. 

Kata Danny, selain dinikmati untuk warga sekitar, hasil panen komoditi tersebut akan dipasarkan lewat PD Pasar yang nantinya akan didistribusikan melalui kanre rong. 

Kanre rong ini rencananya akan hadir berdampingan dengan kontainer pasar murah agar mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dapurnya. 

“Kita kan dari dulu menanam makanya kita beri nama gerakan terus menanam dan hasilnya ini nanti akan dijual melalui PD Pasar dan akan hadir di kanre rong. Lokasinya itu berdampingan di setiap kontainer pasar murah,” jelasnya. 

Dalam kontainer tersebut juga dijual tiga komoditi seperti beras, gula dan minyak dengan harga murah. 

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Mahyuddin menambahkan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam ini akan terus di support dengan penyediaan bibit dan wadah tanam.

“Kata pak wali ini akan dimonitoring terus dan dilaporkan kalau ada yang mati akan ganti dengan bibit baru,” tuturnya.