Kepala Sekolah Madrasa Aliyah Kejuruan, Andi Astri Bandarso, mengatakan, kejadian robohnya sekolah ini terjadi pada Minggu (26/2/2023) dimana saat kejadian kondisi sekolah dalam keadaan kosong tidak ada aktifitas belajar mengajar.
“Saat kejadian kebetulan saya ada di rumah, tiba tiba ada telfonnya mantan dusun Rumpa, bahwa ada bencana yang terjadi di sekolah ada angin puting beliung. Karena rumah saya jauh jadi saya hari senin ini lihat situasi dan kondisinya,” kata Andi Astri saat ditemui di lokasi, Senin (27/2/2023)
Menurutnya selain merobohkan bangunan sekolah, bangunan ini juga sempat bergeser beberapa meter dari lokasi akibat diterpa angin puting beliung.
“Kalau saya lihat tadi lemari, atap dan bangunannya bergeser ada beberapa meter karena dibawa oleh angin. Bangunan bergeser diterbangkan sekitar 5 meter ke sebelah kiri dari pondasi,” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan jika gedung sekolah mengalami kerusakan yang cukup berat dan tidak dapat digunakan lagi, sehingga proses belajar mengajar untuk sementara waktu dilakukan secara daring.
“Kalau jumlah siswa disini sesuai data ada lebih dari 70 siswa. Saya infokan ke guru dan siswa proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama 2 Minggu ke depan,” ujarnya.
“Kami juga menunggu bantuan tenda agar proses belajar mengajar bisa dilanjutkan” tambahnya.
Selain merusak gedung sekolah angin puting beliung yang menerjang wilayah ini juga merusak rumah warga kerusakan terjadi pada bagian atap.*