IDENTITAS.CO.ID, MAMASA – Warga di Dusun Kalimbuang, Desa Buntu Buda Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, digegerkan dengan penemuan seorang pelajar tewas tergantung di pohon pinus Sabtu (25/2/2023).

Diketahui, mayat tersebut berinisial T-P (18) yang merupakan murid salah satu SMK di kabupaten Mamasa.

Korban ditemuka sekitar pukul 18:00 wita, oleh sekelompok pelajar yang akan naik ke gunung untuk berfoto, Namun setelah tiba di lokasi mereka menemukan seorang pria telah tewas tergantung di pohon dengan posisi tangan terikat.

Mengetahu hal tersebut, sekelompok pelajar ini kemudian kembali ke asrama untuk memanggil guru dan teman yang lainnya untuk meminta bantuan.

Kasat Reskrim Polres Mamasa, IPTU Hamring, mengatakan, setelah menerima laporan dari warga terkait adanya temuan mayat yang tergantung di pohon pinus, pihaknya langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.

“Tadi sore ada masyarakat yang melapor ke kami jika ada orang yang gantung diri, kita kemudian ke lokasi untuk memastikan laporan tersebut, setelah kita sampai dilokasi kita langsung ambil mayat tersebut kemudian kita bawa kerumah sakit terdekat,” kata Iptu Hamrin saat di temui, Sabtu malam.

Menurutnya, korban yang ditemukan gantung diri di pohon membantah jika tangan korban dalam keadaan terikat, namun hanya terlilit oleh kain.

“Setelah kita lakukan olah TKP dan kita periksa ikatan yang ada di tangannya, ternyata itu bukan terikat tapi hanya terlilit saya sendiri yang buka talinya tadi, sebenarnya tangannya itu bisa terlepas karena tanga sebelah kanannya itu bisa keluar karena tadi waktu saya lepas saya cuman tarik saja tangannya, yang dia gunakan mengikat tangannya itu bukan tali, bukan juga dasi tetapi berupa kain,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan jika dalam kejadian ini tidak ditemukan adanya tanda kekerasan terhadap tubuh korban. Namun saat ditemukan korban masih menggunakan seragam sekolah lengkap.

“Tidak alada tanda tanda kekerasa di tubuh korban, kita juga telah melakukan olah TKP tapi tidak menemukan adanya tanda tanda kekerasan atau pembunuhan terhadap korban,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya masih akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kuat dugaan korban gantung diri lantaran depresi akibat permasalah pribadi.

“Kalau untuk penyebabnya masih kita dalami, tapi ada beberapa informasi yang sempat kami kumpulkan, bahkan ada surat yang di tinggalkan korban saya liat ada persoalan pribadi dengan seseorang entah itu dengan siapa tapi kita masih sementara mendalami ,” ujarnya.

Setelah menjalani proses identifikasi jenazah korban kemudian diserahkan kepihak keluarga, untuk di bawa kerumah duka untuk disemayamkan di Dusun Saluulo, Desa Lembana Saluulo.

Keluarga korban yang berada di rumah sakit Banua Mamasa menangis histeris saat melihat jenazah dikeluarkan dari ruang jenzah untuk di masukkan kedalam mobil ambulance.