Akmal Malik juga melihat besarnya potensi di UPT Marano, salah satu catatan yang ia ketahui adalah banyaknya hasil perkebunan yang membusuk. Tomat misalnya, yang seharusnya langsung terjual habis panen terpaksa menumpuk karena terkendala kondisj jalan.
“Jangan sampai Marano justru membuat orang merana,” ungkapnya.
Oleh karena itu, melalui kunjungan itu Akmal Malik sengaja menghadirkan Dinas Transmigrasi Pemkab Mamuju dan Pemprov Sulbar, dengan harapan kedepan berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan di UPT Marano dan di wilayah transmigrasi lainnya di Sulbar.
Lanjut Akmal Malik, melihat kondisi jalan ke UPT Marano, ia pun akan memperbantukan satu alat berat, ekskavator. Selain untuk mengantisipasi kerusakan atau longsor juga dapat dimanfaatkan bagi warga dalam menggarap lahan perkebunan.
“Cari satu pemuda disini untuk dilatih jadi operator alat berat ini, itu bisa dimanfaatkan untuk mengelola lahan perkebunan disini,”ungkapnya.
Bantuan itu juga akan dilakukan di UPT lainnya seperti UPT Ratte di Polman yang juga memiliki jalan memperihatinkan.
“Disini (UPT Marano) potensinya besar. Masih luas lahan bisa dikelola,” pungkasnya.
Akmal Malik berharap kedepan Dinas Transmigrasi Kabupaten dan Provinsi berkolaborasi mengelola potensi di UPT di Sulbar menjadi lumbung pangan dan holtikultura untuk Sulbar dan Indonesia. (Adv)